Es Manten
Es Manten

Pilihan terbaik di Pundensari

Or
Minuman

Es Manten

Es Manten, sajian minuman segar yang bisa menghilangkan dahaga. Perpaduan warna-warni agar-agar merah, hijau, dan putih yang lembut dan kenyal, berpadu dengan sensasi kenyalnya nata de coco, serta biji selasih yang memberikan tekstur unik di setiap sendokan. Semua ini direndam dalam sirup manis yang diracik dari gula pasir, air, dan harumnya kayu manis. Aroma pandan yang khas memberikan rasa segar yang membekas di lidah

● Agar-agar merah, hijau, dan putih (masak dan potong kecil-kecil)
● Nata de coco
● Selasih (rendam hingga mengembang)
● Sirup: gula pasir (1 kg) dimasak dengan air dan kayu manis
● Perasa pandan (secukupnya)
● Susu kental manis

1. Siapkan agar-agar yang telah dipotong kecil, nata de coco, dan selasih dalam wadah besar.
2. Campurkan sirup yang telah dibuat dengan perasa pandan ke dalam wadah.
3. Tambahkan susu kental manis secukupnya untuk rasa yang lebih creamy.
4. Aduk rata semua bahan, tambahkan es batu jika diinginkan.
5. Sajikan es manten sebagai penutup yang segar dan berwarna-warni

Dalam buku Gastronomi Indonesia Jilid 2 dijelaskan jika dawet menjadi bagian dari sejarah daerah Pati. Pada abad ke-12 di era kerajan Hindu-Budha, daerah Pati sudah maju dalam perdagangan dan pertanian. Pati terbagi tiga kadipaten yakni Kadipaten Paranggaruda (sekarang wilayah Godo, Kecamatan Winong), Kadipaten Carangsoka (Wedarijaksa) dan Kadipaten Majasem (Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil). Kala itu pernah terjadi perang besar antara Paranggaruda dan Carangsoka dan berakhir dengan Paranggaruda menjadi bagian Carangsoka di bawah pimpinan Adipati Puspa Andungjaya. 

Sang Adipati pun mengangkat Ki Dalang Sapanyana sebagai punggawa Carangsoka. Ia juga menikahkan anaknya, Dewi Rayyngwulan dengan Raden Kembangjaya. Carangsoka pun tumbuh menjadi kadipaten yang makmur. Namun Radeng Kembangjaya tetap waspada dari perlawanan kembali Paranggaruda. Ia pun meminta izin kepada mertuanya untuk tinggal di daerah penghubung antara Carangsoka dan Paranggaruda. Sang Raden kemudian mengaja Dalang Sapanyana untuk menyeberangi Bengawan Siluangga dan melanjutkan perjalanan ke selatan menuju daratan Tanah Jawa yan masih semak belukar. Mereka kemudian membabat hutan dan menata lahan pemukiman.

Lalu muncul Ki Sagalo seorang penjual dawet yang ingin berbakti kepada Raden Kembangjaya. Minuman yang dijual pun menarik Sang Raden. Kembangjaya pun menggantikan nama Carangsoka dengan Pesantenan yang diambil dari jawaban Ki Sagola yang mengatakan dawt terbuat dari santen (santan). Raden Kembangjaya beranggapan santan adalah sumber dari kenikmatan minuman dawet. Tak lama, Kembangjaya memimpin Kerajaan Carangsoka dan menerima warisan Kuluk Kanigara serta Rambut Pinutung dari Raden Sukmayana yang telah meninggal dunia. Ia kemudian memindahkan pusat pemerintahan Carangsoka ke hutan kemiri dengan nama Kadipaten Pesantenan. Baca juga: Sejarah Dawet Ayu Banjarnegara Pemindahan bertepatan dengan berdirinya Kerajaan Majapahit. Sejak saat itu nama Kembangjaya berubah menjadi Adipati Jayakusuma. Kadipaten Pesantenan berkembang dengan wilayah pertanian yang luas serta memiliki pelabuhan besar di Cajongan. Kelak daerah pelabuhan ini sekarang menjadi Kota Juwana di sebelah timur Kota Pati.

Cari tahu

Kedaulatan Rasa

Apa yang dimaksud dengan rasa dalam makanan?

Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yang terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa. Pada usia lanjut, pengecap rasa manusia akan berkurang jumlahnya, sehingga memerlukan lebih banyak bumbu untuk menimbulkan cita rasa yang sama.

Faktor apa yang mempengaruhi ragam cita rasa kuliner yang ada di Indonesia?

Kondisi geografis di Indonesia menjadi alasan mengapa cita rasa makanan setiap daerah berbeda-beda. Kondisi geografis ini tentunya akan berpengaruh terhadap hasil bumi pada daerah tersebut, sehingga menciptakan keunikan pada setiap makanan di daerahnya juga ciri khas yang berbeda dari daerah lain.

Apa yang menyebabkan perbedaan cita rasa makanan khas daerah Indonesia?

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki tanah yang subur sehingga memiliki banyak rempah-rempah beragam. Hal inilah yang kemudian membuat banyak makanan khas di setiap daerah memiliki rasa kuat dari rempah-rempah. Adapun beberapa rempah-rempah khas Indonesia adalah: Lada

Apakah kuliner dan makanan itu sama?

Kuliner merupakan konsep tentang makanan, dengan demikian kuliner merupakan elemen dari kebudayaan, yang berkaitan dengan akar historis, kolonialisme, mitos, agama, dan nilai dalam suatu masyarakat.